Ilmu pengetahuan akan semakin melekat ketika kita berusaha untuk membagikannya untuk orang lain, semakin kamu berusaha berbagi semakin kamu banyak mendapat manfaat

Saturday, November 17, 2018

Laporan Praktikum Biologi Uji Kerja Enzim Katalase


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI KERJA ENZIM KATALASE

⟰⟰



DISUSUN OLEH :



ERLINDA PUSPITASARI       (11)

FUAD EDI SASONGKO         (15)

M.ICHWANUL FAJRI           (20)

VITA OKTAVIAN                  (32)

 

 

SMAN BANDARKEDUNGMULYO JOMBANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014


LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum                    : Praktikum Uji Kerja Enzim Katalase

Kelompok/Kelas                     : 4 / XII IPA 1


Laporan ini dibuat sebagai persyaratan untuk memenuhi nilai biologi pada kelas XII IPA semester 1 tahun pelajaran 2014/2015

 

Disahkan di                 : Jombang

Tanggal                       :

 

  

Mengetahui

 

Kepala Sekolah                                                           Guru Mata Pelajaran

 

 

Drs.Nur Hidayat, M.M.Pd                                          Setyawati Dyah P, S.Pd                      

NIP. 19640911 198803 1 010                                        NIP.19750227 200701 2 013


Kata Pengantar

Segala puji dan rasa syukur kami persembahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah - Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Uji Kerja Enzim Katalase” ini. Tak lupa pula kami kirimkan shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari Alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang.

Dalam penyusunan laporan ini,kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunannya, baik dalam penyajian data, bahasa maupun sistematika pembahasannya.Kami juga mengharapkan masukan atau kritikan maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan praktikum ini dikelanjutan hari nanti.

Kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi dalam terwujudnya hasil pratikum ini, tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini mudah-mudahan dengan adanya laporan praktikum ini sedikit banyaknya dapat membawa manfaat kepada kita semua,dan juga dapat menjadi referensi bagi praktikum selanjutnya.



DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................... I
Halaman Pengesahan ............................................................................ II       
Kata Pengantar ...................................................................................... III
Daftar Isi ................................................................................................ IV
BAB I PENDAHULUAN             
1.1    Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2    Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3    Tujuan Praktikum ............................................................................ 2
1.4    Hipotesis .......................................................................................... 3
1.5    Variabel ........................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ................................................................................. 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Praktikum ........................................................ 7
3.2 Alat-Alat Dan Bahan Praktikum ...................................................... 7
3.3 Langkah Kerja .................................................................................. 7
BAB IV HASIL PENGAMATAN ......................................................... 9
BAB V PEMBAHASAN........................................................................ 11
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 14
6.2 Saran .................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 15

LAMPIRAN ............................................................................................ 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, untuk menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, untuk memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa - senyawa baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator).Senyawa – senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksireaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu.Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah.Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim.
Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup. Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim.Faktor dalam misalnya substansi genetik yang dibawa oleh masing-masing enzim.
Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan percobaan sederhana yang menggunakan enzim katalase sebagai contoh(sample).

1.2 Rumusan Masalah
·         Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?
·         Bagaimanakah pengaruh enzim katalase terhadap H2O2?
·         Bagaimanakah pengaruh pH & suhu terhadap kerja enzim katalase?
·         Faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
1.3 Tujuan Penelitian
1). Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
2). Mengetahui ada tidaknya enzim katalase pada hati ayam
3). Mengetahui pengaruh enzim katalalase terhadap H2O2.
1.4 Hipotesis
      Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri – ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya.
1.5 Variabel
          Variabel  terikat    : Banyak gelembung dan nyala bara api
          Variabel bebas       : NaOH, HCl, dan suhu
          Variabel control    : H2O2 dan ektrak hati ayam

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.        Pengertian Enzim
            Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim.Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.
B.         Struktur Enzim
            Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side). Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagian bukan protein.
1.     Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino.Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2.     Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif.Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.
C.         Ciri – Ciri Enzim
1.     Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2.     Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan dipengaruhi pH.
3.     Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu, tidak dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.
4.     Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
5.     Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
6.     Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi.
7.     Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.

C.         Ciri – Ciri Enzim

1.   Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2.   Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan dipengaruhi pH.
3.   Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu, tidak dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.
4.   Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
5.   Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
6.   Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi.
7.   Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
D.         Cara Kerja Enzim
1.     Teori Gembok - Anak Kunci
     Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja.Bentuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya.Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya.Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
2.     Teori Induced Fit
     Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim.Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk.Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal   : Kamis, 11 September 2014
Waktu             : 10.50 WIB
Tempat            : Di Laboratorium Biologi SMAN BANDARKEDUNGMULYO
3.2 Alat dan Bahan
1.      Rak dan 5 tabung reaksi                        2.      Pipet tetes
3.      Pembakar spiritus                                   4.      Lidi dan korek api
5.      Ekstrak Hati Ayam                                6.      Larutan HCL
7.      Larutan NaOH                                       8.      Larutan H2O2
9.      Es batu                                                   10.    Kaki 3 dan Kasa
11.    3 Gelas Kimia                                        12.     Pisau / cuter / silet
13.     Lumpang Porselen

3.3 Langkah Kerja
1.  Buatlah ekstrak hati ayam dengan cara menumbuk dengan menggunakan lumpang porselen. Setelah itu tambahkan air sedikit demi sedikit kemudian saringlah dengan menggunakan corong kaca yang diberi kertas saring.
  
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal   : Kamis, 16 November 2018
Waktu             : 10.50 WIB
Tempat            : Di Laboratorium Biologi SMAN BANDARKEDUNGMULYO
3.2 Alat dan Bahan
1.      Rak dan 5 tabung reaksi                        2.      Pipet tetes
3.      Pembakar spiritus                                   4.      Lidi dan korek api
5.      Ekstrak Hati Ayam                                6.      Larutan HCL
7.      Larutan NaOH                                       8.      Larutan H2O2
9.      Es batu                                                   10.    Kaki 3 dan Kasa
11.    3 Gelas Kimia                                        12.     Pisau / cuter / silet
13.     Lumpang Porselen
3.3 Langkah Kerja
1. Buatlah ekstrak hati ayam dengan cara menumbuk dengan menggunakan lumpang porselen. Setelah itu tambahkan air sedikit demi sedikit kemudian saringlah dengan menggunakan corong kaca yang diberi kertas saring.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan :
Tabung
Larutan
Ekstrak Hati Ayam
Gelembung
Nyala Api
A
H2O2
+3
Terang
B
HCL
+1
Redup
C
NAOH
+1
Redup
D
Dipanaskan
+1
Redup
E
Didinginkan
+2
Redup

Keterangan :
+3 = gelembung yang dihasilkan hingga keluar mulut tabung
+2 = gelembung yang dihasilkan sama dengan mulut tabung
+1 = gelembung yang dihasilkan kurang dari mulut tabung
Hasil
1.   Di tabung A dicampur 5 tetes H2O2  gelembungnya hingga melebihi mulut tabung(+3) lalu setelah dimasukan bara api yang membara hasilnya api nyala terang.
2.   Di tabung B dicampur 10 tetes HCl dan dicampurkan 5 tetes H2O2  gelembungnya kurang di mulut tabung(+1) lalu setelah dimasukan bara api yang membara hasilnya api redup.
3.   Di tabung C dicampur 10 tetes NaOH dan di campurkan 5 tetes H2O2 gelembungnya kurang di mulut tabung(+1) lalu setelah dimasukan bara api yang membara hasilnya api redup.
4.   Di tabung D satu hati ayam dipanaskan lalu di campurkan 5 tetes H2O2 gelembungnya kurang di mulut tabung(+1) lalu setelah dimasukan bara api yang  membara hasilnya api redup.
5.    Di tabung E satu hati ayam didinginkan hingga suhu 7 C lalu dicampur 5 tetes H2O2  gelembungnya hingga melebihi mulut tabung(+3) lalu setelah dimasukan bara api yang membara hasilnya api nyala biasa.
BAB V
PEMBAHASAN
      Banyak atau tidaknya gelembung untuk membuktikan adanya kadar air (H2O) yang dapat terpecah oleh enzim katalase.  Nyala api juga untuk membuktikan kerja enzim katalase apakah mampu mengurai H2O2 menjadi oksigen atau tidak. Pada tabung A dimasukkan hati ayam yang ditambahkan H2O2 dan dengan suhu optimal menghasilkan gelembung yang banyak hingga melewati batas tabung reaksi, ini berarti enzim katalase bekerja pada suasana pH yang netral  dan suhu optimal.
     Pada tabung B dan C, hati ayam ditambahkan HCl (pada tabung C) dan NaOH (pada tabung C) dengan suhu yang optimal dan hasilnya gelembung tidak mencapai batas tabung dan nyalanya tetap (tabung B)  redup (tabung C). Hal ini berarti terganntung pada konsentrasi asam atau basanya  itu sendiri, karena enzim katalase tidak akan bekerja pada suasana yang terlalu asam dan terlalu basa.
      Pada tabung D hati ayam dipanaskan hingga mencapai suhu 50˚C tanpa penambahan zat yang lainnya dan yang terjadi adalah gelembung tidak mencapai batas tabung reaksi dan nyalanya terang. Enzim katalase akan rusak pada suhu yang tinggi, namun pada percobaan ini enzim masih ada yang aktif walaupun sedikit terbukti dengan adanya gelembung, mungkin suhunya masih kurang tinggi untuk dapat mematikan enzim katalase ini.
      Pada tabung E hati ayam didinginkan hingga mencapai suhu 7˚C tanpa tambahan zat lainnya dan yang terjadi adalah gelembung tidak mencapai batas tabung reaksi dan nyalanya tetap. Semua enzim akan non-aktif pada suhu yang rendah, dan dalam percobaan ini didapatkan masih ada enzim katalase yang aktif terbukti dengan terdapatnya gelembung, dan nyala bara yang tetap.
Pertanyaan
1.Mengapa dalam kegiatan tersebut digunakan
            a) Hati
            b) NaOH dan HCl
            c) Es Batu
2.Gelembung gas apa yang terbentuk ? Lengkapi jawabanmu dengan persamaan reaksi kimianya!
3.Mengapa ujung tabung reaksi harus ditutup pakai ibu jari?
4.Mengapa jumlah gelembung pada tabung A paling banyak dan disertai nyala bara api paling besar?
5.Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan tersebut!
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
      Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2). Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 50˚C , dan pada kondisi asam maupun basa.
6.2 Saran
1.   Saat memasukkan bara api lidi ke dalam tabung reaksi usahakan secepat mungkin setelah memasukkan h2o2.
2.    Jangan terlalu lama membiarkan ekstrak hati tercampur dengan udara luar,praktikum dilakukan dengan cepat.
3.   Dibutuhkan alat – alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan kami lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA
·                     Buku biologi untuk Sekolah Menengah Atas  Kelas XII
·                     LKS biologi kelas XII semester 1
·                     www.biologiterlengkap.blogspot.com














Share:

0 comments:

Post a Comment

About

Powered by Blogger.

Archives