LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
UJI KERJA ENZIM KATALASE
⟰⟰
DISUSUN OLEH :
ERLINDA PUSPITASARI (11)
FUAD EDI SASONGKO (15)
M.ICHWANUL FAJRI (20)
VITA OKTAVIAN (32)
SMAN BANDARKEDUNGMULYO JOMBANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum : Praktikum Uji Kerja Enzim Katalase
Kelompok/Kelas : 4 / XII IPA 1
Laporan ini dibuat sebagai persyaratan untuk memenuhi nilai biologi pada kelas XII IPA semester 1 tahun pelajaran 2014/2015
Disahkan di : Jombang
Tanggal :
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs.Nur Hidayat, M.M.Pd Setyawati Dyah P, S.Pd
NIP. 19640911 198803 1 010 NIP.19750227 200701 2 013
Kata Pengantar
Segala puji dan rasa syukur kami persembahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah - Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Uji Kerja Enzim Katalase” ini. Tak lupa pula kami kirimkan shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari Alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang.
Dalam penyusunan laporan ini,kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunannya, baik dalam penyajian data, bahasa maupun sistematika pembahasannya.Kami juga mengharapkan masukan atau kritikan maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan praktikum ini dikelanjutan hari nanti.
Kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi dalam terwujudnya hasil pratikum ini, tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini mudah-mudahan dengan adanya laporan praktikum ini sedikit banyaknya dapat membawa manfaat kepada kita semua,dan juga dapat menjadi referensi bagi praktikum selanjutnya.
DAFTAR
ISI
Halaman Judul.......................................................................................
I
Halaman Pengesahan ............................................................................
II
Kata Pengantar ......................................................................................
III
Daftar Isi ................................................................................................
IV
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang ................................................................................
1
1.2
Rumusan
Masalah ...........................................................................
2
1.3
Tujuan
Praktikum ............................................................................
2
1.4
Hipotesis
..........................................................................................
3
1.5
Variabel
...........................................................................................
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori .................................................................................
4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Praktikum ........................................................
7
3.2 Alat-Alat Dan Bahan Praktikum ......................................................
7
3.3 Langkah Kerja ..................................................................................
7
BAB IV HASIL PENGAMATAN ......................................................... 9
BAB IV HASIL PENGAMATAN ......................................................... 9
BAB V PEMBAHASAN........................................................................
11
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ........................................................................................
14
6.2 Saran ..................................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
15
LAMPIRAN ............................................................................................
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Metabolisme
merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.Reaksi
metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, untuk menyimpan energi,
menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, untuk memasukkan atau
mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak
struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi
rangsang.
Tentunya
dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa - senyawa baik yang
sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator).Senyawa –
senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator
adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksireaksi kimia pada suhu tertentu,
tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu.Suatu katalis berperan
dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu
lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih
rendah.Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Metabolisme
yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim.
Enzim
yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi
aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan
suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam
metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk
hidup. Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim.Faktor
dalam misalnya substansi genetik yang dibawa oleh masing-masing enzim.
Keinginan
kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi
tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan percobaan
sederhana yang menggunakan enzim katalase sebagai contoh(sample).
1.2 Rumusan Masalah
·
Bagaimana pengaruh
NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?
·
Bagaimanakah pengaruh
enzim katalase terhadap H2O2?
·
Bagaimanakah pengaruh
pH & suhu terhadap kerja enzim katalase?
·
Faktor apa saja yang mempengaruhi
kerja enzim katalase?
1.3 Tujuan Penelitian
1). Mempelajari
faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
2). Mengetahui
ada tidaknya enzim katalase pada hati ayam
3). Mengetahui
pengaruh enzim katalalase terhadap H2O2.
1.4 Hipotesis
Karena
enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki
ciri – ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh
suhu dan derajat keasaman lingkungannya.
1.5 Variabel
Variabel terikat : Banyak gelembung dan nyala bara api
Variabel bebas : NaOH, HCl, dan suhu
Variabel control : H2O2 dan ektrak hati ayam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Enzim
Menurut
Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim.Enzim berperan sebagai
pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak
ikut bereaksi.
B.
Struktur Enzim
Enzim
merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi,hanya daerah tertentu dari
molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang
disebut dengan sisi aktif (active side). Secara kimia, enzim yang lengkap
(holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagian bukan
protein.
1.
Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino.Bagian protein
bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2.
Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang
aktif.Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor,
misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa –
senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin,
asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.
C.
Ciri – Ciri Enzim
1.
Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang
digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2.
Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu
yang tinggi dan dipengaruhi pH.
3.
Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu,
tidak dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut
substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi
di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.
4.
Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak
berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali
selama enzim itu tidak rusak.
5.
Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein .
Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat
bekerja lagi.
6.
Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun
tidak ikut bereaksi.
7.
Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa
menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun
senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
C.
Ciri – Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang
digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu
yang tinggi dan dipengaruhi pH.
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu,
tidak dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut
substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi
di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.
4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak
berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali
selama enzim itu tidak rusak.
5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein .
Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat
bekerja lagi.
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun
tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa
menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun
senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
D.
Cara Kerja Enzim
1.
Teori Gembok - Anak Kunci
Sisi
aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis
substrat saja.Bentuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok
dengan anak kuncinya.Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik.
Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan
berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini
tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya.Jika
enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah
sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang
sama.
2.
Teori Induced Fit
Reaksi
antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat
terhadap molekul enzim.Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel
dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat
akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan
perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian
terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah
menjadi produk.Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan
semula, siap untuk mengikat substrat baru.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1.
Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis, 11 September 2014
Waktu : 10.50 WIB
Tempat : Di Laboratorium Biologi SMAN
BANDARKEDUNGMULYO
3.2
Alat dan Bahan
1.
Rak dan 5 tabung reaksi 2.
Pipet tetes
3.
Pembakar spiritus 4.
Lidi dan korek api
5.
Ekstrak Hati Ayam 6.
Larutan HCL
7.
Larutan NaOH 8.
Larutan H2O2
9.
Es batu 10.
Kaki 3 dan Kasa
11. 3 Gelas Kimia 12. Pisau
/ cuter / silet
13. Lumpang Porselen
3.3
Langkah Kerja
1. Buatlah
ekstrak hati ayam dengan cara menumbuk dengan menggunakan lumpang porselen.
Setelah itu tambahkan air sedikit demi sedikit kemudian saringlah dengan
menggunakan corong kaca yang diberi kertas saring.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1.
Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis, 16 November 2018
Waktu : 10.50 WIB
Tempat : Di Laboratorium Biologi SMAN
BANDARKEDUNGMULYO
3.2
Alat dan Bahan
1.
Rak dan 5 tabung reaksi 2.
Pipet tetes
3.
Pembakar spiritus 4.
Lidi dan korek api
5.
Ekstrak Hati Ayam 6.
Larutan HCL
7.
Larutan NaOH 8.
Larutan H2O2
9.
Es batu 10.
Kaki 3 dan Kasa
11. 3 Gelas Kimia 12. Pisau
/ cuter / silet
13. Lumpang Porselen
3.3
Langkah Kerja
1. Buatlah
ekstrak hati ayam dengan cara menumbuk dengan menggunakan lumpang porselen.
Setelah itu tambahkan air sedikit demi sedikit kemudian saringlah dengan
menggunakan corong kaca yang diberi kertas saring.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan :
Tabung
|
Larutan
|
Ekstrak Hati Ayam
|
|
Gelembung
|
Nyala Api
|
||
A
|
H2O2
|
+3
|
Terang
|
B
|
HCL
|
+1
|
Redup
|
C
|
NAOH
|
+1
|
Redup
|
D
|
Dipanaskan
|
+1
|
Redup
|
E
|
Didinginkan
|
+2
|
Redup
|
Keterangan :
+3 = gelembung yang dihasilkan hingga
keluar mulut tabung
+2 = gelembung yang dihasilkan sama
dengan mulut tabung
+1 = gelembung yang dihasilkan kurang
dari mulut tabung
Hasil
1. Di tabung A dicampur 5 tetes H2O2 gelembungnya hingga melebihi mulut tabung(+3) lalu setelah dimasukan bara api yang membara hasilnya api nyala terang.
2. Di tabung B dicampur 10 tetes HCl dan dicampurkan 5 tetes H2O2
gelembungnya kurang di mulut tabung(+1) lalu setelah dimasukan bara api
yang membara hasilnya api redup.
3. Di tabung C dicampur 10 tetes NaOH dan di campurkan 5 tetes H2O2 gelembungnya
kurang di mulut tabung(+1) lalu setelah dimasukan bara api yang membara
hasilnya api redup.
4. Di tabung D satu hati ayam dipanaskan lalu di campurkan 5 tetes H2O2
gelembungnya kurang di mulut tabung(+1) lalu setelah dimasukan bara api yang
membara hasilnya api redup.
5. Di tabung E satu hati ayam didinginkan hingga suhu 7 C lalu dicampur 5 tetes
H2O2 gelembungnya hingga melebihi mulut tabung(+3) lalu setelah dimasukan
bara api yang membara hasilnya api nyala biasa.
BAB V
PEMBAHASAN
Banyak
atau tidaknya gelembung untuk membuktikan adanya kadar air (H2O) yang dapat
terpecah oleh enzim katalase. Nyala api
juga untuk membuktikan kerja enzim katalase apakah mampu mengurai H2O2 menjadi
oksigen atau tidak. Pada tabung A dimasukkan hati ayam yang ditambahkan H2O2
dan dengan suhu optimal menghasilkan gelembung yang banyak hingga melewati
batas tabung reaksi, ini berarti enzim katalase bekerja pada suasana pH yang
netral dan suhu optimal.
Pada
tabung B dan C, hati ayam ditambahkan HCl (pada tabung C) dan NaOH (pada tabung
C) dengan suhu yang optimal dan hasilnya gelembung tidak mencapai batas tabung
dan nyalanya tetap (tabung B) redup (tabung
C). Hal ini berarti terganntung pada konsentrasi asam atau basanya itu
sendiri, karena enzim katalase tidak akan bekerja pada suasana yang terlalu
asam dan terlalu basa.
Pada tabung D hati ayam
dipanaskan hingga mencapai suhu 50˚C tanpa penambahan zat yang lainnya dan yang
terjadi adalah gelembung tidak mencapai batas tabung reaksi dan nyalanya terang. Enzim katalase akan rusak pada suhu yang
tinggi, namun pada percobaan ini enzim masih ada yang aktif walaupun sedikit
terbukti dengan adanya gelembung, mungkin suhunya masih kurang tinggi untuk
dapat mematikan enzim katalase ini.
Pada
tabung E hati ayam didinginkan hingga mencapai suhu 7˚C tanpa tambahan zat
lainnya dan yang terjadi adalah gelembung tidak mencapai batas tabung reaksi
dan nyalanya tetap. Semua enzim akan non-aktif pada suhu yang rendah, dan dalam
percobaan ini didapatkan masih ada enzim katalase yang aktif terbukti dengan
terdapatnya gelembung, dan nyala bara yang tetap.
Pertanyaan
1.Mengapa dalam
kegiatan tersebut digunakan
a) Hati
b) NaOH dan HCl
c) Es Batu
2.Gelembung gas
apa yang terbentuk ? Lengkapi jawabanmu dengan persamaan reaksi kimianya!
3.Mengapa ujung
tabung reaksi harus ditutup pakai ibu jari?
4.Mengapa jumlah
gelembung pada tabung A paling banyak dan disertai nyala bara api paling besar?
5.Buatlah
kesimpulan dari hasil kegiatan tersebut!
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Enzim
katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2).
Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 50˚C , dan pada
kondisi asam maupun basa.
6.2 Saran
1. Saat
memasukkan bara api lidi ke dalam tabung reaksi usahakan secepat mungkin
setelah memasukkan h2o2.
2. Jangan terlalu lama membiarkan ekstrak
hati tercampur dengan udara luar,praktikum dilakukan dengan cepat.
3. Dibutuhkan alat – alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan kami lebih
akurat.
DAFTAR PUSTAKA
·
Buku biologi untuk
Sekolah Menengah Atas Kelas XII
·
LKS biologi kelas XII
semester 1
·
www.biologiterlengkap.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment