Ilmu pengetahuan akan semakin melekat ketika kita berusaha untuk membagikannya untuk orang lain, semakin kamu berusaha berbagi semakin kamu banyak mendapat manfaat

Showing posts with label Biologi. Show all posts
Showing posts with label Biologi. Show all posts

Wednesday, September 18, 2019

Laporan Karya Ilmiah Budidaya Ikan Air Tawar (Lele)


          Hay guys, hari ini Linda akan menuliskan laporan karya ilmiah budidaya ikan air tawar (lele) yang pernah Linda lakukan bersama teman-teman Linda ketika masih duduk dibangku SMA. Sebenarnya penelitian ini sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu, hanya saja Laporan yang sudah dikumpulkan belum sempat Linda edit dan posting di blog Linda. Jadi semoga postingan ini tidak terlambat untuk di posting ya. Oh iya, isi didalamnya sudah diupgrade dengan pengetahuan baru yang sudah didapatkan seiring berkembang waktu dan ilmu pengetahuan saat ini

LAPORAN KARYA ILMIAH
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR (LELE)


Disusun Oleh :
ARIS SUMANI
DESSY PUSPITASARI
ERLINDA PUSPITASARI
RIO DWI PRASETYO
ROBBY DWI
RONALDO ANDRI
SMAN BANDARKEDUNGMULYO JOMBANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014


BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Ikan adalah hewan yang menggantungkan hidup di air dan merupakan salah satu dari sekian banyak bahan makanan yang manusia butuhkan untuk dikonsumsi. Dan manfaat yang terkandung didalamnya terdapat bermacam-macam zat – zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti : protein, vitamin A, Vitamin B1 dan Vitamin B2. Padahal, apabila dibandingkan dengan sumber penghasil protein lain seperti daging, susu, dan telur, ikan menempati posisi harga yang relative paling murah.
Karena berdasarkan pada pentingnya ikan bagi manusia, tak mengherankan jika manusia berusaha untuk mendapatkan ikan dengan jumlah yang banyak untuk mencukupi kebutuhannya, antara lain dengan beberapa cara yaitu dengan melakukan pencarian dihabitatnya yaitu laut dan ada juga yang memilihara ikan dengan sebaik – baiknya yang biasanya disebut dengan kegiatan perikanan. Dengan cara meliharaan ikan langsung di laut dan ada juga yang memeliharanya dikolam buatan yang sengaja dibuat oleh manusia.

 Biasanya ikan yang dipelihara di kolam buatan adalah ikan-ikan air tawar seperti ikan muajer dan ikan lele. Pemeliharaan kedua ikan ini sebenarnya relative sangat mudah karena tidak dibutuhkan perawatan khusus untuk ikan-ikan yang dipelihara, tetapi karena pemelihara ikan lele lebih banyak daripada ikan mujaer, maka penulis ingin untuk memfokuskan penelitian ini untuk budidaya ikan lele.
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di latar belakang diatas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini hanya satu yaitu : bagaimana proses pemeliharaan ikan air tawar didalam kolam buatan.
C.Tujuan Penelitian
Tujuan dari diadakan penelitian ini adalah :

  1. Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan materi terakhir dari pelajaran KMDM tahun pelajaran 2013/2014 di SMA NEGERI BANDARKEDUNGMULYO JOMBANG.
  2. Untuk mengkaji dan menganalisa bagaimana proses pemeliharaan ikan air tawar (lele). 
  3. Sebagai sarana dan prasarana peningkatan wawasan dan juga ilmu pengetahuan khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya untuk para pembaca tentang pemeliharaan ikan air tawar (lele).

D.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam pembuatan karya tulis ini adalah :

  1. Penelitian ini diharapkan mampu untuk meningkatkan kepercayaan diri penulis sebagai bekal masa depan untuk menghadapi persaingan kualitas dengan mengandalkan ilmu pengetahuan tentang ikan air tawar (lele).
  2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan penjelasan bagaimana proses para pengusaha ikan air tawar (lele) dalam melakukan pemeliharaan.
  3. Penelitian ini diharapkan mampu dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelitian ataupun penulisan karya ilmiah tentang ikan air tawar (lele) kedepannya, sehingga membawa manfaat bagi para pembaca dan bagi adik - adik kelas selanjutnya.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Usaha Perikanan
Usaha perikanan air tawar pada kolam memang banyak terdapat didalam kehidupan masyarakat sekitar kita. Utamanya di daerah - daerah yang jauh dari laut, usaha ini dilakukan terkadang ditujukan sebagai usaha sambilan, ada juga yang memang benar-benar fokus untuk memelihara ikan ini dipekarangan rumah atau lahan – lahan kosong yang memang sengaja dibuat sebagai kolam pemeliharaan ikan air tawar (lele). Tempat untuk melihara ikan ini diberi nama yang berbeda-beda diantaranya adalah tambak, siwakan, kolam, keramba dan lain – lain.

B. Jenis – jenis ikan lele yang bisa dipelihara :
Pemeliharaan ikan air tawar (lele) pada umumnya jarang dilakukan jika hanya untuk memelihara satu jenis ikan, tetapi umumnya pengusaha memelihara jenis ikan campuran. Ini disebabkan karena didalam kolam sebenarnya memang sudah terdapat berbagai macam makanan untuk berbagai jenis ikan air tawar (lele), meskipun demikian, kita harus tetap memperhatikan jenis ikan apa saja yang cocok sebagai peliharaan utama dan peliharaan tambahan. Oleh sebab itu tekhnikmpercampuran jenis – jenis ikan itu harus sangat diperhatikan agar berbagai jenis ikan – ikan tersebut tidak saling dirugikan.

Adapun ikan – ikan (lele) yang dapat dilakukan pemeliharaannya pada air tawar adalah sebagai berikut :
  1. Ikan Lele Lokal (Clarias Batrachus)
  2. Ikan Lele Dumbo (Clarius Gariepinus)
  3. Ikan Lele Sangkuriang
  4. Ikan Lele Phyton
C.Lama Pemeliharaan
Lama pemeliharaan ikan pada lele dengan hasil yang maksimal terkadang memakan durasi waktu 3 – 4 bulan, pemeliharaan ikan dengan menggunakan air tawar bisa diperpanjang sampai 5 – 6 bulan. Sebenarnya ini sangat tidak menguntungkan, karena panen akan bisa dilakukan setelah memakan waktu yang cukup lama. Lamanya waktu tidak  menjamin besarnya ukuran ikan. Dengan demikian, besarnya biaya yang dikeluarkan hanya sia – sia saja. Keuntungan yang diperoleh apabila memelihara ikan dalam kurun waktu 3 – 4 bulan saja yaitu dalam satu tahun pengusaha dapat memungut hasil sebanyak tiga kali. Lain halnya apabila memelihara ikan dalam kurun waktu 5 – 6 bulan,. Pengusaha hanya akan dapat memungut hasilnya sebanyak dua kali saja.

D.Pemeliharaan
Selama pemeliharaan ikan air tawar (lele), hal yang harus dilakukan adalah membersihkan permukaan air dari hama dan gangguan – gangguan binatang lainnya. Dan juga bisa membersihkan kolam dari kotoran ikan-ikan itu sendiri atau bekas makanan yang diberikan kepada ikan-ikan tersebut.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode yang digunakan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode penjelasan suatu masalah. Selain itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanatori, yaitu metode yang menjelaskan apa, bagaimana hasil dari pada penelitian itu sendiri

B. Latar Penelitian
Penelitian ini penulis lakukan melalui wawancara langsung dengan narasumber Bapak Khasan, dan melakukan observasi atau kunjungan ke tempat budidaya ikan lele di Dsn.Kandangan Ds.Gondang Manis Kec.Bandarkedungmulyo Kab.Jombang.

C. Sumber Data
Dengan melakukan kunjungan langsung ke tempat budidaya dan dengan melakukan browsing pada situs – situs internet yang berhubungan dengan pemeliharaan ikan air tawar (lele).

D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan mewawancarai narasumber pemilik tempat budidaya ikan air tawar (lele) dan melakukan browsing di internet, sehingga ada hubungan antara judul karya tulis dengan teori serta pelaksanaan penelitian itu sendiri dilapangan.

E. Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu metode analisa data dengan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan penelitian ikan air tawar (lele) di lapangan dan mendapatkan hasil yang selengkap-lengkapnya.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Pembuatan Kolam Ikan Air Tawar

Agar para peternak ikan air tawar (lele) memperoleh hasil yang memuaskan dan sesuai dengan harapan, maka sebaiknya peternak memilih tempat dan mengerti bagaimana cara untuk memelihara ikan air tawar (lele) tersebut. Hal yang harus kita persiapkan untuk pembuatan kolam tersebut antara lain.
  1. Memilih tempat:
Tanah yang kita pilih sebagai tempat pembuatan kolam pemeliharaan ikan lele haruslah tanah yang subur. Setidaknya tanahnya subur dan dekat dengan sumber air, sedangkan tanah – tanah berkualitas buruk yang terdiri dari cadas atau tanah berpasir tidak baik dibuat sebagai tempat memelihara ikan air tawar (lele).

     2. Pembuatan Kolam
Pembuatan kolam sebagai tempat pemeliharaan ikan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu secara tradisional dan secara intensif.
Perlu diperhatikan bahwa permukaan kolam harus dibuat sedikit miring kearah pintu pengeluaran air dengan maksud agar kolam mudah dikeringkan pada saat memungutan hasil nanti.

Ada dua syarat pembuatan kolam diantaranya adalah

1. Saluran air yang gunanya adalah untuk memasukkan air kedalam kolam

2. Saluran pengeluaran air, biasanya saluran pengeluaran air ini dibuat dua buah saluran. Saluran yang pertama dibuat pada permukaan kolam sesuai dengan tinggi kolam yang diinginkan yang bertujuan untuk pencegahan supaya air kolam tidaklah meluap, sedangkan saluran pengeluaran  kedua biasanya dipasang dibagian bawah pematang kolam tepatnya sejajar dengan dasar kolam yang gunanya sebagai saluran penguras air kolam sewaktu waktu hendak dikeringkan.

Adapun jenis – jenis kolam adalah sebagai berikut :
1.Kolam Air Deras Segitiga, yang biasanya dibangun ditempat yang mempunyai debit air lebih dari 300 liter air per detik.
2.Kolam Bundar , Biasanya digunakan sebagai tempat pembenihan ikan air tawar.
3.Kolam Panjang, Kolam panjang biasanya banyak kita jumpai pada daerah – daerah irigasi yang digunakan sebagai tempat pemeliharaan.

B. Pembibitan Ikan Lele
Salah satu faktor yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu usaha pemeliharaan ikan adalah tergantung dari baik dan tidak baiknya bibit ( benih ) yang ditebarkan. Oleh sebab itu sebelum kita lakukan pembibitan sebaiknya kita harus pastikan bahwa bibit ikan yang akan kita semaikan adalah bibit ikan yang sehat.adapun cara menentukan bibit ikan yang masih sehat adalah salah satunya adalah dengan cara: Mengejutkan bibit ikan air tawar (lele) yaitu dengan cara menepukkan tangan di atas air setelah itu kita perhatikan ikan – ikan yang terkejut dan bergerak dengan gesit itulah bibit ikan yang masih sehat dan begitu juga sebaliknya.

C. Penebaran Bibit
Kolam ikan yang akan kita tebari dengan bibit – bibit ikan harus kita keringkan dahulu selama tiga hari sehinggaga tanah dasar kolam itu benar – benar kering dan pecah – pecah, hal ini bertujuan agar bibit ikan buas dan kuman – kuman penyakit yang terdapat pada kolam yang akan kita jadikan tempat penebaran bibit ikan yang akan kita pelihara mati secara keseluruhan.

Sehari sebelum penebaran bibit, kolam diisi dengan air pada waktu itu sebaiknya dasar kolam ditanami dengan ganggang rantai ( Hydrilla verticilata ) yang natinya akan digunakan sebagai tempat hidup ganggang – ganggang menempel yang merupakan makanan utama ikan.
D. Pemeliharaan Ikan
Pekerjaan yang harus kita lakukan selama pemeliharaan terhadap ikan – ikan yang kita budidayakan adalah antara lain pemberian makanan ikan, pemupukan kolam, dan pencegahan atau pemberantasan hama dan pengakit.

1.Pemberian makan ikan
Seperti yang telah kita ketahui bahwa di dalam kolam sudah terdapat plankton – plankton sebagai makanan utama bagi ikan, selain itu kita juga dapat memberikan makanan tambahan yaitu berupa dedak halus, sebanyak dua kali sehari. Pada penaburan dedak halus usahakan permukaan kolam tidak tertutup oleh dedak halus karena akan berdampak buruk bagi ikan yang ada pada kolam.

2.Pemupukan kolam
Untuk menambah kesuburan kolam, sehingga hasil yang kita harapkan menjadi memuaskan kolam perlu diberi pupuk sedangkan pupuk yang kita taburkan ke kolam dapat berupa pupuk kompos ( pupuk hijau ) banyaknya kira – kira 1 ton untuk 10 are, ini bertujuan agar kolam tidak terlalu kotor, dan dapat juga dengan cara membuat kandang hewan di pinggiran kolam sehingga kotorannya bisa langsung jatuh ke dalam kolam.

3.Pencegahan / Pemberantasan hama dan penyakit
Seperti halnya dengan usaha – usaha yang lain usaha perikanan tidak luput dari gangguan. Gangguan – gangguan yang terdapat pada budidaya ikan tawar (lele) antara lain Ular, burung, ketam, ikan buas terutama ikan – ikan liar yang terdapat pada kolam, biawak yang semua itu:

1.Mixobolus sp
Parasit ini banyak menyerang pada jaringan – jaringan tubuh ikan sehingga menimbulkan bengkak – bengkak dan penyakit ini sangat mudah menular, pencegahannya dengan cara memisahkan ikan yang sudah terkena penyakit iini.

2.Dactylogyrus
Parasit ini biasanya menyerang ikan – ikan yang masih kecil, menimbulkan penyakit pada ingsang dan kulit cara menghindari penyakit ini adalah dengan cara memberi makan yang cukup pada anak ikan.

3.Ichtyoxenus
Parasit ini merupakan racun yang berkembang didalam tubuh ikan, tetapi ikannya sendiri tidak terganggu.Sehingga ikan sendiri tidak terganggu, dan tidak berbahaya bagi pertumbuhan ikan.

 E.Pemungutan Hasil
Pada ahir masa pemeliharaan, tibalah waktu yang ditunggu – tunggu yaitu memungut hasil dari usaha yang selama ini kita kerjakan.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan pada saat pemungutan hasil atau panen diantaranya alat – alat yang digunakan untuk memungut hasil, cara yang dipakai untuk pemungutan hasil dan cara penyimpanan hasil. Adapun alat yang digunaakan untuk memungut hasil ikan banyak sekali caranya diantaranya : Kail, Jala, Jaring, Pecak, Anco, Bubu, Kere, dan lain sebagainya dan dapat pula dengan cara mengeringkan air kolam secara keseluruhan hal ini biasanya digunakan untuk pemanenan secara keseluruhan.

F. Pertanyaan :
1. Sejak tahun berapa bapak menggelutih bidang ini ?
- sejak tahun 2008

2. sejak tahun tersebut bagaimana persentase tingkat perokdutifitasnya ?
- tingkat perokdutifitasnya sangat baik, selalu ada peningkatan setiap tahunnya.

3. dipasarkan kemana saja hasil prokdusinya ?
- di sekitar wilayah gondang manis dan pasar terdekat

4. berapa kira-kira omset bapak per bulan ?
- bisa mencapai Rp.3.000.000,-
5. bagaimana minat para konsumen tentang ikan bapak ?
-bagus, karna para konsumen telah menyadari pentingnya protein hewani
6. apa manfaat dari membudidayakan ikan lele tersebut ?
-dapat menambah penghasilan dan dapat mengajak teman-teman untuk membudidayakan ikan lele dengan memanfaatkan lahan/empang/kolam perumahan yang selama ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitar.
7. dimana lahan membudidayakannya ?
-disekitar lingkungan rumah.
8. bagaimana cara membudidayakannya ?
- 1. Pembenihan
Dari mulai penetasan berupa mener (seperti jentik nyamuk) sampai berumur 3 bulan masih di kolam pembenihan .umur 3bbulan baru saja bisa dipindahkan ke kolam.pembesaran yang ukuran kolam yang pun akan besar kanpa dipindahkan ke kolam pembesara, ini berguna utuk menimbulkan kekebalan ikan terhadap serangga penyakit. Ikan sudah dapat dipindahkan dengan cirri-ciri sudah dapat memakan daun-dauanan.
-2. Setiap pemesaran untuk pembesaran dalam per meter/ kubik air bisa diisi 10-30 ekor ikan walaupun idealnya 10-15 ekor ikan.Tapi tidak mengapa selama kebutuhan pakannya terpenuhi. Kolam harus seteril/bersih dalam arti terhhindar dari segala macam gangguan seperti : ular,biawak,samapi burung pemakan. Maka itu kolam harus selalu bersih agar terhindar/mencegah gangguan dari. binatang tersebut. Tidak boleh terlalu keruh atau terkena panas terlalu terik, agar ikan tidak lemas .kalau cuaca sedang panas baiknya kolam ditutupin daunt alas, agar ikan tidak lemas atau sampai mati.

9. apakah dengan adanya lahan kerja bapak berdampak buruk bagi warga sekitar?
-tidak ada justru dapat memanfaatkan hijau daun yang selama ini dianggap sampah seperti daun kladi-kladi,daun papaya,daun singkong,daun suek.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemeliharaan ikan air tawar (lele) dapat kita lakukan sebagai usaha sampingan dan dapat menguntungkan selain pengerjaan atau pemeliharaannya tidak terlalu rumit, dana yang diperlukan juga tidak terlalu besar dan hasil laangsung bisa dirsakan setelah selama 3 – 4 bulan kita melakukan pemeliharaan ikan lele ini. Tentunya harus sesuai dengan prosedur atau cara-cara yang telah dilakukan oleh pengusaha ikan air tawar (lele) lainnya yang terlebih dahulu melakukan usaha ini. Dan juga kebersihan disini juga sangat penting untuk menjamin kualitas dari ikan lele yang dihasilkan.

B. Saran
  • Kepada Pengusaha ikan lele

Tidak pernah bosan melakukan budidaya ikan air tawar (lele) ini sebab ini bisa menambah pendapatan keluarga yang lumayan besar disamping penghasilan pokok suatu keluarga. Dan untuk hasil yang lebih baik sebaiknya para pengusaha budidaya ikan  tawar (lele) untuk mengikuti penyuluhan – penyuluhan yang dilakukan oleh dinas perikanan dan instansi – intansi terkait lainnya.
  • Pemerintah
Agar lebih memperhatikan para pengusaha perikanan air lele terutma penusaha – pengusaha kecil dan menengah dengan cara memebrikan pinjaman dengan bunga perkreditan yang rendah dan juga melakukan penyuluhan – penyuluhan guna untuk menambah wawasan para pengusaha perikanan yang kecil dan menegah terutama yang berada di daerah – daerah sebab sebagian dari mereka hanya berpengalaman dari para pendahulunya sehingga wawasan mereka tentang perikanan tidak bertambah sehingga hasil yang mereka dapat juga tidak juga bertambah, apabila mereka diberikan wawasan maka mereka akan dapat mengembangkan usaha mereka untuk lebih maju lagi sehingga dapat mengangkat perekonomian mereka sehingga berkuranglah penduduk miskin di Negara Indonesia yang kita cintai ini, Amin.

DAFTAR PUSTAKA

  • Husen, Umar. 1996. Petunjuk Lengkap Membuat Karya Tulis Dan Tesis. Jakarta. Rajawali Pres.
  • Departemen pendidikan dan kebudayaan. 1994. kurikulum sekolah menengah umum ( GBPP ) mata pelajaran Biologi. Depdikbud.Jakarta.
  • Atmaja, Harjamulia, Dkk. 1976. Beberapa aspek tentang pemuliaan ikan.Bandung : Fakultas Pertanian, UNPAD.
  • Balai Informasi Pertanian. 1970. Budidaya Ikan Air Tawar dan Payau. Bogor Fakultas Pertanian, IPB.
  • Sumantadinata, Komar. 1981 .Pengembangan Ikan – ikan pemeliharaan di Indonesia. Jakarta. Sastra Hudaya.
  • Syamsudin, A.R. 1981. Pengantar Perikanan. Jakarta : Karya Nusantara.


Share:

Saturday, November 17, 2018

Laporan Praktikum Biologi Uji Kerja Enzim Katalase


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI KERJA ENZIM KATALASE

⟰⟰



DISUSUN OLEH :



ERLINDA PUSPITASARI       (11)

FUAD EDI SASONGKO         (15)

M.ICHWANUL FAJRI           (20)

VITA OKTAVIAN                  (32)

 

 

SMAN BANDARKEDUNGMULYO JOMBANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014


LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum                    : Praktikum Uji Kerja Enzim Katalase

Kelompok/Kelas                     : 4 / XII IPA 1


Laporan ini dibuat sebagai persyaratan untuk memenuhi nilai biologi pada kelas XII IPA semester 1 tahun pelajaran 2014/2015

 

Disahkan di                 : Jombang

Tanggal                       :

 

  

Mengetahui

 

Kepala Sekolah                                                           Guru Mata Pelajaran

 

 

Drs.Nur Hidayat, M.M.Pd                                          Setyawati Dyah P, S.Pd                      

NIP. 19640911 198803 1 010                                        NIP.19750227 200701 2 013


Kata Pengantar

Segala puji dan rasa syukur kami persembahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah - Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Uji Kerja Enzim Katalase” ini. Tak lupa pula kami kirimkan shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari Alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang.

Dalam penyusunan laporan ini,kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunannya, baik dalam penyajian data, bahasa maupun sistematika pembahasannya.Kami juga mengharapkan masukan atau kritikan maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan praktikum ini dikelanjutan hari nanti.

Kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi dalam terwujudnya hasil pratikum ini, tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini mudah-mudahan dengan adanya laporan praktikum ini sedikit banyaknya dapat membawa manfaat kepada kita semua,dan juga dapat menjadi referensi bagi praktikum selanjutnya.



DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................... I
Halaman Pengesahan ............................................................................ II       
Kata Pengantar ...................................................................................... III
Daftar Isi ................................................................................................ IV
BAB I PENDAHULUAN             
1.1    Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2    Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3    Tujuan Praktikum ............................................................................ 2
1.4    Hipotesis .......................................................................................... 3
1.5    Variabel ........................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ................................................................................. 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Praktikum ........................................................ 7
3.2 Alat-Alat Dan Bahan Praktikum ...................................................... 7
3.3 Langkah Kerja .................................................................................. 7
BAB IV HASIL PENGAMATAN ......................................................... 9
BAB V PEMBAHASAN........................................................................ 11
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 14
6.2 Saran .................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 15

LAMPIRAN ............................................................................................ 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, untuk menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, untuk memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa - senyawa baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator).Senyawa – senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksireaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu.Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah.Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim.
Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup. Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim.Faktor dalam misalnya substansi genetik yang dibawa oleh masing-masing enzim.
Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan percobaan sederhana yang menggunakan enzim katalase sebagai contoh(sample).

1.2 Rumusan Masalah
·         Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?
·         Bagaimanakah pengaruh enzim katalase terhadap H2O2?
·         Bagaimanakah pengaruh pH & suhu terhadap kerja enzim katalase?
·         Faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
1.3 Tujuan Penelitian
1). Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
2). Mengetahui ada tidaknya enzim katalase pada hati ayam
3). Mengetahui pengaruh enzim katalalase terhadap H2O2.
1.4 Hipotesis
      Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri – ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya.
1.5 Variabel
          Variabel  terikat    : Banyak gelembung dan nyala bara api
          Variabel bebas       : NaOH, HCl, dan suhu
          Variabel control    : H2O2 dan ektrak hati ayam

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.        Pengertian Enzim
            Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim.Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.
B.         Struktur Enzim
            Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side). Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagian bukan protein.
1.     Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino.Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2.     Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif.Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.
C.         Ciri – Ciri Enzim
1.     Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2.     Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan dipengaruhi pH.
3.     Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu, tidak dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.
4.     Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
5.     Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
6.     Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi.
7.     Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.

C.         Ciri – Ciri Enzim

1.   Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2.   Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan dipengaruhi pH.
3.   Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu, tidak dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.
4.   Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
5.   Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
6.   Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi.
7.   Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
D.         Cara Kerja Enzim
1.     Teori Gembok - Anak Kunci
     Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja.Bentuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya.Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya.Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
2.     Teori Induced Fit
     Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim.Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk.Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal   : Kamis, 11 September 2014
Waktu             : 10.50 WIB
Tempat            : Di Laboratorium Biologi SMAN BANDARKEDUNGMULYO
3.2 Alat dan Bahan
1.      Rak dan 5 tabung reaksi                        2.      Pipet tetes
3.      Pembakar spiritus                                   4.      Lidi dan korek api
5.      Ekstrak Hati Ayam                                6.      Larutan HCL
7.      Larutan NaOH                                       8.      Larutan H2O2
9.      Es batu                                                   10.    Kaki 3 dan Kasa
11.    3 Gelas Kimia                                        12.     Pisau / cuter / silet
13.     Lumpang Porselen

3.3 Langkah Kerja
1.  Buatlah ekstrak hati ayam dengan cara menumbuk dengan menggunakan lumpang porselen. Setelah itu tambahkan air sedikit demi sedikit kemudian saringlah dengan menggunakan corong kaca yang diberi kertas saring.
  
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal   : Kamis, 16 November 2018
Waktu             : 10.50 WIB
Tempat            : Di Laboratorium Biologi SMAN BANDARKEDUNGMULYO
3.2 Alat dan Bahan
1.      Rak dan 5 tabung reaksi                        2.      Pipet tetes
3.      Pembakar spiritus                                   4.      Lidi dan korek api
5.      Ekstrak Hati Ayam                                6.      Larutan HCL
7.      Larutan NaOH                                       8.      Larutan H2O2
9.      Es batu                                                   10.    Kaki 3 dan Kasa
11.    3 Gelas Kimia                                        12.     Pisau / cuter / silet
13.     Lumpang Porselen
3.3 Langkah Kerja
1. Buatlah ekstrak hati ayam dengan cara menumbuk dengan menggunakan lumpang porselen. Setelah itu tambahkan air sedikit demi sedikit kemudian saringlah dengan menggunakan corong kaca yang diberi kertas saring.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan :
Tabung
Larutan
Ekstrak Hati Ayam
Gelembung
Nyala Api
A
H2O2
+3
Terang
B
HCL
+1
Redup
C
NAOH
+1
Redup
D
Dipanaskan
+1
Redup
E
Didinginkan
+2
Redup

Keterangan :
+3 = gelembung yang dihasilkan hingga keluar mulut tabung
+2 = gelembung yang dihasilkan sama dengan mulut tabung
+1 = gelembung yang dihasilkan kurang dari mulut tabung
Hasil
1.   Di tabung A dicampur 5 tetes H2O2  gelembungnya hingga melebihi mulut tabung(+3) lalu setelah dimasukan bara api yang membara hasilnya api nyala terang.
2.   Di tabung B dicampur 10 tetes HCl dan dicampurkan 5 tetes H2O2  gelembungnya kurang di mulut tabung(+1) lalu setelah dimasukan bara api yang membara hasilnya api redup.
3.   Di tabung C dicampur 10 tetes NaOH dan di campurkan 5 tetes H2O2 gelembungnya kurang di mulut tabung(+1) lalu setelah dimasukan bara api yang membara hasilnya api redup.
4.   Di tabung D satu hati ayam dipanaskan lalu di campurkan 5 tetes H2O2 gelembungnya kurang di mulut tabung(+1) lalu setelah dimasukan bara api yang  membara hasilnya api redup.
5.    Di tabung E satu hati ayam didinginkan hingga suhu 7 C lalu dicampur 5 tetes H2O2  gelembungnya hingga melebihi mulut tabung(+3) lalu setelah dimasukan bara api yang membara hasilnya api nyala biasa.
BAB V
PEMBAHASAN
      Banyak atau tidaknya gelembung untuk membuktikan adanya kadar air (H2O) yang dapat terpecah oleh enzim katalase.  Nyala api juga untuk membuktikan kerja enzim katalase apakah mampu mengurai H2O2 menjadi oksigen atau tidak. Pada tabung A dimasukkan hati ayam yang ditambahkan H2O2 dan dengan suhu optimal menghasilkan gelembung yang banyak hingga melewati batas tabung reaksi, ini berarti enzim katalase bekerja pada suasana pH yang netral  dan suhu optimal.
     Pada tabung B dan C, hati ayam ditambahkan HCl (pada tabung C) dan NaOH (pada tabung C) dengan suhu yang optimal dan hasilnya gelembung tidak mencapai batas tabung dan nyalanya tetap (tabung B)  redup (tabung C). Hal ini berarti terganntung pada konsentrasi asam atau basanya  itu sendiri, karena enzim katalase tidak akan bekerja pada suasana yang terlalu asam dan terlalu basa.
      Pada tabung D hati ayam dipanaskan hingga mencapai suhu 50˚C tanpa penambahan zat yang lainnya dan yang terjadi adalah gelembung tidak mencapai batas tabung reaksi dan nyalanya terang. Enzim katalase akan rusak pada suhu yang tinggi, namun pada percobaan ini enzim masih ada yang aktif walaupun sedikit terbukti dengan adanya gelembung, mungkin suhunya masih kurang tinggi untuk dapat mematikan enzim katalase ini.
      Pada tabung E hati ayam didinginkan hingga mencapai suhu 7˚C tanpa tambahan zat lainnya dan yang terjadi adalah gelembung tidak mencapai batas tabung reaksi dan nyalanya tetap. Semua enzim akan non-aktif pada suhu yang rendah, dan dalam percobaan ini didapatkan masih ada enzim katalase yang aktif terbukti dengan terdapatnya gelembung, dan nyala bara yang tetap.
Pertanyaan
1.Mengapa dalam kegiatan tersebut digunakan
            a) Hati
            b) NaOH dan HCl
            c) Es Batu
2.Gelembung gas apa yang terbentuk ? Lengkapi jawabanmu dengan persamaan reaksi kimianya!
3.Mengapa ujung tabung reaksi harus ditutup pakai ibu jari?
4.Mengapa jumlah gelembung pada tabung A paling banyak dan disertai nyala bara api paling besar?
5.Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan tersebut!
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
      Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2). Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 50˚C , dan pada kondisi asam maupun basa.
6.2 Saran
1.   Saat memasukkan bara api lidi ke dalam tabung reaksi usahakan secepat mungkin setelah memasukkan h2o2.
2.    Jangan terlalu lama membiarkan ekstrak hati tercampur dengan udara luar,praktikum dilakukan dengan cepat.
3.   Dibutuhkan alat – alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan kami lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA
·                     Buku biologi untuk Sekolah Menengah Atas  Kelas XII
·                     LKS biologi kelas XII semester 1
·                     www.biologiterlengkap.blogspot.com














Share:

About

Powered by Blogger.

Archives